Opini hadi
Sudah 3 tahun lamanya, Ahmad Amir Aslichin (iin) tidak menampakkan diri di ruang publik, senin kemarin, tanpa terduga dia muncul di ruang sekretariat DPC PKB.
Postur tubuhnya lebih gemoy dari biasanya. Media tidak menduga bila mas Iin datang untuk mensuport abah Usman. Ya.. Kurang lebih 3 tahun mas Iin tidak muncul di ruang publik, bahkan saat 5 tahun menjadi anggota DPRD Jatim periode 2019-2024 kegiatannya nyaris tidak terliput media.
Mas Iin yang 10 tahun menjadi anggota DPRD Sidoarjo, nyaris tenggelam ditelan bumi. Kini mas Iin bukan lagi wakil rakyat, namun namanya masih mengaum di publik Sidoarjo. Sebagai anak Saiful Ilah, bupati Sidoarjo terdahulu, mas iin masih diperhitungkan dalam kancah politik Sidoarjo.
Mas iin memang punya hubungan erat dengan abah Usman, tapi saya tidak yakin dia akan tandem dengan abah Usman. Pertimbangannya mas Iin tentu tidak mau jadi W2 abah Usman, pertimbangan lain untuk maju, mas Iin harus mendapat restu dari abah Saiful Ilah.
Namun lepas dari keinginan mas Iin, suportingnya kepada abah Usman menjadi poin penting yang menguntungkan abah Usman.
Meskipun dukungan kuat dari keluarga Saiful Ilah dan Bhumi Sholawat, abah Usman harus terus bergerak menjaga silaturahmi dengan para kiai dan pondok pesantren.
Dan satu basis kekuatan abah Usman yang sudah paten yakni dari para janda sepuh dan yatim piatu harus selalu dijaga. Anak yatim piatu memang tak punya suara elektion tapi doa anak yatim piatu akan tembus hingga langit ke tujuh.