SIDOARJO – Sambung rasa yang dikemas acara ”Cangkrukan Bareng Bupati” H. Ahmad Muhdlor Ali,S.IP. digelar di pendopo balai desa Banjarsari, Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Sabtu 20 Mei 2023 malam.
Diskusi santai itu membahas tuntas progam pendaftaran tanah sistematis lengkap ( PTSL ) sekaligus mendengarkan aspirasi warga. Nampak hadir diantaranya kepala Dinas PMD, Camat Buduran, Kepala desa Banjarsari, BPD, LPMD, ketua RT /RW dan tamu undangan.
Dalam sambutannya Bupati Sidoarjo yang akrab disapa Gus Muhdlor ini menyampaikan agar progam PTSL di Banjarsari bisa di eksekusi dengan baik dan di aplikasikan dengan baik. Walaupun desa Banjarsari per hari ini hanya mendapatkan 500 kuota, pada tahun 2024 akan kami pastikan dan dorong agar kuotanya ditambah.
”Saya sudah sampaikan kepada pak Kades bahwa progam pemerintah pusat ini bagus, untuk sementara dibagi dulu yang sudah siap datanya yang mana, dan biayanya ya cukup 150 ribu itu,” jelasnya.
Gus Muhdlor mengungkapkan bahwa desa di kabupaten Sidoarjo yang belum mendapatkan PTSL sebanyak 122 desa. Dan 100% desa yang dapat PTSL adalah desa yang sudah bersiap datanya. BPN tidak mau masuk di desa yang dalam tanda kutip, artinya hanya yang sudah siap untuk menggelar PTSL.
”Sekali lagi kepada semua yang hadir, PTSL hanya dikenakan 150 ribu saja, kalau ingin berterima kasih cukup dengan senyum dan salaman saja,” kata Gus Bupati.
Warga memanfaatkan cangkrukan ini untuk bercerita terkait permasalahan yang ada. Diantaranya mengenai kondisi jalan rusak dan banyaknya warung- warung karaoke yang disebut mereka Las vegas.
Hal itu langsung ditanggapi oleh Gus Muhdlor, ia mengaku segera berkoordinasi untuk dapat ditindaklanjuti. ”Nanti biar turun tim termasuk melakukan survey yang jualan itu orang mana, dan nanti saya minta semua terbuka,” tutupnya
Sementara itu kepala desa Banjarsari M. Nidlom mengucapkan terimakasih kepada Gus Muhdlor atas kerawuhan dan telah memberikan hadiah istimewa berupa PTSL di desa Banjarsari.
”Malam ini kita Cangkrukan bersama Bupati Sidoarjo dalam rangka sambung rasa, sehingga apa yang menjadi unek-unek bisa disampaikan,” ucapnya.
Nidlom juga berterima kasih untuk program pengecoran yang diagendakan tahun 2003 luas antara Banjarsari sampai Damarsi. Untuk program kurma di Sidoarjo yang satu-satunya di Jawa Timur, desa Banjarsari sendiri sudah mengajukan sekitar 25 kelompok.
”Antusias ibu- ibu sangat luar biasa, semoga saja apa yang menjadi harapan nanti bisa di mendapatkan hasil yang terbaik,” pungkas Kades Banjarsari.
