Karyawan RSUD Dr.Iskak memakai baju adat |
Tulungagung | Semeru Pos - Halaman RSUD dr. Iskak Tulungagung pada Rabu pagi, 14 November 2024, berubah menjadi lautan warna-warni kebanggaan Nusantara. Ratusan karyawan rumah sakit ini, mengenakan pakaian adat dari berbagai daerah, menggelar apel pagi yang penuh makna. Di tengah suasana yang khidmat, Direktur RSUD dr. Iskak, dr. Kasil Rohmad, MMRS, berdiri tegak di hadapan mereka, membawa pesan yang menyentuh hati tentang perjalanan panjang rumah sakit ini.
“Ini adalah lebih dari sekadar ulang tahun. Ini adalah perjalanan sejarah, sebuah saksi dari dedikasi, pengorbanan, dan semangat melayani selama lebih dari satu abad,” ucap dr. Kasil dengan nada penuh penghayatan, mengawali sambutannya.
Ia mengajak seluruh karyawan untuk sejenak merenungi perjalanan yang tak mudah, sebuah perjuangan yang berakar pada pengabdian dr. Iskak, sang pendiri. Di tengah konflik Agresi Militer 1948, dr. Iskak berjuang tanpa lelah, mengobati mereka yang terluka, bahkan saat nyawanya sendiri terancam. “Semangat beliau harus terus hidup dalam setiap tindakan kita,” lanjutnya dengan nada bergetar.
Tahun ini, tema ‘SDM Kuat, Rumah Sakit Hebat Menuju Masyarakat Sehat dan Bermartabat’ diusung, menggambarkan visi besar RSUD dr. Iskak untuk terus bertransformasi menjadi rumah sakit dengan standar pelayanan terbaik. Dengan sumber daya manusia yang unggul, rumah sakit ini berkomitmen menjunjung kualitas, keselamatan pasien, dan profesionalisme yang tak tergoyahkan.
Namun, bukan hanya tema besar yang menjadi sorotan. Kehadiran karyawan dalam balutan pakaian adat mendapat apresiasi khusus dari sang direktur. “Ini bukan sekadar simbol. Ini adalah perwujudan semangat keberagaman yang menyatukan kita dalam satu visi: melayani masyarakat dengan sepenuh hati,” ujarnya, membuat suasana semakin emosional.
Apel pagi itu tak hanya menjadi momen seremonial. Ia menjadi panggung refleksi, pengingat bahwa perjalanan 107 tahun RSUD dr. Iskak bukanlah tanpa pengorbanan. Di balik angka besar itu, ada kisah perjuangan, harapan, dan kerja keras yang tak terputus.
Dengan semangat yang bergelora, apel ditutup dengan komitmen bersama: melanjutkan warisan dr. Iskak untuk mengabdi dan melayani masyarakat. Sebuah janji yang berakar kuat pada masa lalu, dan terus hidup untuk masa depan.(Bayu Krisna)