Kota Madiun - Polres Madiun Kota Polda Jawa Timur melakukan pengawasan dan pengecekan di Pasar Besar Madiun (PBM) dan Gudang Bulog Cabang Kota Madiun untuk memastikan harga sembako kembali stabil pasca Pemilu 2024 dan menjelang bulan suci Ramadhan 1445 Hijriyah.
Tim yang turun lapangan terdiri dari Wakapolres Madiun kota kompol Heri Dian Wahono, M.Psi. bersama Kasat Reskrim Polres Madiun kota AKP Sujarno, SH., MH. bersama Kanit Ipda Kusnan, SH. serta dari Disperindag dan Bulog Cabang kota Madiun.
Satgas Pangan turun ke lapangan untuk melakukan sidak ke pasar-pasar adalah untuk memastikan ketersediaan dan kualitas pangan yang dijual di pasar. Dengan melakukan sidak, Satgas Pangan dapat memantau langsung kondisi pasar, memeriksa stok pangan, memastikan harga pangan sesuai dengan ketentuan, dan mengambil tindakan jika ditemukan pelanggaran atau kekurangan dalam distribusi pangan. Hal ini bertujuan untuk melindungi kepentingan konsumen, mencegah penimbunan atau penyelewengan pangan, dan menjaga stabilitas harga pangan di pasar.
Wakapolres Madiun kota Kompol Heri Dian Wahono mengatakan, "Hari ini dari Polres Madiun Kota, tim Satgas Pangan bekerja sama dengan Disperindag dan Bulog melakukan pengecekan ketersediaan dan distribusi beras di pasar.
Hasilnya menunjukkan bahwa pasokan beras aman dan tidak pernah habis di beberapa pedagang. Meskipun ada sedikit keterlambatan dalam panen di beberapa daerah, secara umum pasokan beras aman dan tidak ada pedagang yang mengeluhkan kekurangan stok.
Selain itu, stok beras di Bulog Kota Madiun juga dalam kondisi aman. Oleh karena itu, diharapkan bahwa distribusi dan ketersediaan beras di pasar akan mencukupi menjelang Hari Raya dan bulan Ramadan.
Masyarakat diimbau untuk tidak panik dan tidak membeli beras dalam jumlah besar atau ada pedagang yang mencoba menimbun. Harga beras juga telah ditentukan oleh pemerintah, dengan harga eceran tertinggi sebesar 10.900 rupiah. Harga beras premium bisa bervariasi karena panen tidak bersamaan di beberapa tempat, namun secara umum harga relatif stabil.
Tim intelijen terus memantau kondisi distribusi dan harga bahan pokok, termasuk beras, untuk memastikan tidak ada kenaikan yang tidak wajar.
Dalam kesempatan yang sama Hendra Kurniawan, Wakil Pimpinan Bulog cabang Madiun, membenarkan bahwa stok beras aman dengan jumlah 750 ton di gudang Bulog Nambangan Kidul Kota Madiun.
Keterlambatan yang terjadi kemarin adalah terkait dengan keterlambatan dalam proses kemasan. Untuk mengatasi hal ini, dilakukan pembatasan sementara dalam distribusi beras. Pembatasan ini dilakukan untuk mencegah adanya kecurangan dan memastikan beras langsung dikonsumsi oleh masyarakat.
Hendra Kurniawan juga menghimbau kepada seluruh masyarakat agar tidak melakukan pembelian secara besar-besaran dan memastikan stok beras tetap tersedia untuk semua, "pungkasnya.
pas/humas