Sidoarjo – Produk UMKM Sidoarjo menjadi salah satu produk yang akan dipasarkan di DoMart Malaysia. Terdapat 38 UMKM Makanan dan Minuman dari pulau Jawa yang akan mengisi supermarket khusus produk Indonesia dinegara tetangga tersebut. Pemasaran produk UMKM asal Sidoarjo ke luar negeri itu bagian dari ekspor bersama UMKM Makanan dan Minuman ke Malaysia yang di inisiasi Akademi Mudah Ekspor (AME) bekerja sama dengan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI). Senin kemarin, (31/7) dua lembaga tersebut mengadakan pelepasan ekspor bersama UMKM makanan dan minuman ke Malaysia di CV. Indigo Sejahtera Desa Lebo Kecamatan Sidoarjo. Pelepasan Ekspor Bersama ini disambut positif oleh berbagai pihak. Mulai dari UMKM, Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Kabupaten Sidoarjo.
Terdapat satu kontainer produk UMKM makanan dan minuman yang dilepas langsung oleh Bupati Sidoarjo, H. Ahmad Muhdlor Ali. Upacara pelepasan juga dihadiri oleh perwakilan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Jawa Timur dan Kabupaten Sidoarjo serta perwakilan dari LPEI. Gus Muhdlor panggilan akrab bupati Sidoarjo itu mengatakan produk UMKM Sidoarjo tidak kalah bersaing dengan produk luar negeri. Terbukti ekspor produk makanan olahan CV. Indigo Sejahtera. Dikatakannya ekspor kali ini merupakan salah satu dari ratusan produk UMKM Sidoarjo yang telah merambah luar negeri. Sebelumnya 300 orang pelaku UMKM Sidoarjo berhasil memasarkan produknya ke mancanegara. Kala itu difasilitasi Surabaya Ekspor Center.
“Satu tahun yang lalu dari Surabaya Ekspor Center membawa produk UMKM Indonesia go to eksport, ditarget seribu produk UMKM dari 8 provinsi di Indonesia yang akan di ekspor, ternyata melebih target, terdapat 1.500 produk UMKM yang di ekspor, dari jumlah tersebut 300 produk UMKM berasal dari Kabupaten Sidoarjo, itu 20 persennya,”ucapnya.
Gus Muhdlor berharap capain pemasaran ekspor seperti ini dapat dijaga. Para pelaku UMKM Sidoarjo diminta menjaga kualitas produknya. Bahkan dapat ditingkatkan kualitasnya. Inovasi produk juga dimintanya.
“Konsistensi menjaga produk harus dijaga, saya yakin dengan konsistensi ini produk kita akan mampu bertahan dimancanegara,”ucapnya.
Gus Muhdlor juga meminta support system masyarakat Sidoarjo terhadap produk lokal. Salah satunya dengan membeli produk-produk UMKM Sidoarjo. Dukungan tersebut akan menguatkan keberadaan para pelaku UMKM Sidoarjo.
“Support system ini harus ditata, kalau ada produk Sidoarjo yang sama dengan produk luar lainnya, belilah produk dari daerahnya sendiri,”ujarnya.
Gus Muhdlor juga mengungkapkan hasil penelitian Kementerian Koperasi RI tahun 2020 terkait kendala para pelaku UMKM dalam mengembangkan usahanya. Diungkapkannya bahwa 50 persen industri kecil tidak bisa berjalan dikarenakan kurangnya modal. Kabupaten Sidoarjo menepis hal itu dengan meluncurkan Program Kurda Sayang (Kredit Usaha Rakyat Daerah Sidoarjo Yang Gemilang). Program bantuan permodalan tersebut mematok bunga rendah. 3 persen pertahun.
“Kami punya peminjaman modal bagi UMKM yang jauh lebih mudah lebih murah hanya 0,0025 persen perbulan atau hanya 3 persen pertahun, kalau panjenengan berminat, sampaikan kepada Disperindag Sidoarjo, nanti difasilitasi ke BPR Delta Artha Sidoarjo,”ucapnya.
Kendala selanjutnya ungkap Gus Muhdlor sebanyak 34 persen gagal karena tidak memahami pangsa pasar. Sisanya 8 persen karena faktor perizinan dan 5 persen adanya bahan baku impor yang dipakai.
Fernanda Reza , sebagai Co Founder dari Akademi Mudah Ekspor mengatakan bahwa terdapat 38 UMKM makanan dan minuman dari pulau Jawa yang akan mengisi supermarket DoMart Kuala Lumpur Malaysia. Sebagain produk UMKM didominasi oleh UMKM dari Sidoarjo. Disebutkannya nilai total ekspor sebesar Rp 228.000.000.
“Domart merupakan jaringan supermarket modern yang khusus menjual produk Indonesia, tanggal 7 Juni 2023 lalu, Domart Malaysia diresmikan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan dan beliau menyampaikan kepada kami bahwa 30 persen harus diisi oleh produk UMKM,”ujarnya.
Reza mengatakan produk ekspor UMKM kali ini telah melalui seleksi yang ketat. UMKM yang telah lolos melalui proses kurasi 2 bulan sebelumnya untuk diseleksi produk. Ia mengapresiasi produk makanan olahan dari Kabupaten Sidoarjo. Banyak produk Sidoarjo yang lolos dalam seleksi tersebut.
“Kepada UMKM terpilih luar biasa perjuangannya, dua bulan seleksi dan kenapa pelepasan produk ekspor ini di Sidoarjo karena yang banyak lolos dari Kabupaten Sidoarjo,”ucapnya.
Untuk diketahui Akademi Mudah Ekspor yang diinisiasi oleh Zahra Margautami dan Fernanda Reza merupakan wadah belajar ekspor yang memiliki kepedulian terhadap eksportir yang baru memulai ataupun eksisting dan ingin meningkatkan kapasitasnya untuk menjadi eksportir profesional. Tidak hanya memberi pengetahuan tentang ekspor, Akademi Mudah Ekspor memfasilitasi para eksportir untuk bisa mendapatkan buyer melalui event Business Matching, Pameran dalam dan luar negeri, Kurasi Produk , dll.
Selain Malaysia, masih ada 4 negara tujuan ekspor yang akan menjadi target Akademi Mudah Ekspor untuk membawa UMKM Indonesia bisa ekspor ke luar negeri. Negara tersebut adalah Arab Saudi, Jepang, Kanada dan Amerika Serikat. git